Hay, how are you all?, should I write long, long- entry, friends? Maklum, kangen banget nih sama blog. Secara, ini adalah postingan pertamaku setelah hampir sebulan vakum karena banyak kegiatan sekolah. Banyak tugas, ulangan di sekolah yang nggak habis-habis. Kalo diibaratin, mau nafas aja sekarang kayaknya hampir nggak ada waktu, hehe..
Yah, begitulah tugas anak kelas Sembilan. Belajar, belajar, dan belajar. Buat kelas Sembilan ini, mungkin motto yang paling pantes adalah “Time is knowledge, Man jadda wajada!” hari minggu nggak bisa tidur tenang karna disempetin buat ikut try out di setiap tempat. Yah, namanya juga usaha biar bisa lulus dengan nilai maximal, doain ya friends,?
Kadang aku bertanya sama diriku sendiri, “buat apa sih aku belajar?” apakah hanya sekedar kewajiban, paksaan, atau bahkan sudah dapat menjadi suatu kebutuhan. Lalu aku menemukan jawabannya dalam buku “The Power of One” karya James Lee Valentine. Disana disebutkan, bahwa kita seharusnya belajar bukan hanya untuk mendapat nilai “A”, juga bukan karena itu haus, tapi kita harus belajar dengan sepenuh hati untuk meraih kemenangan pemelajaran, demi kecintaan akan peningkatan diri. Karena, lanjutnya belajar di waktu kecil tidaklah terlalu menyakitkan dibanding menjadi bodoh di waktu dewasa.
Kalo kata guruku, kita akan merasakan manfaat pembelajaran mungkin belum sekarang, tapi 10-20 tahun lagi pasti kita kan merasakannya, nanti akan terlihat mana anak yang benar- benar rajin sama yang ke sekolah hanya untuk ketemu teman, kan terbedakan mana yang berusaha keras sama yang nyontek melulu pas pelajaran. Implementasinya bukan hanya dengan nilai ulangan, guys, tapi juga dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari.kalo kamu sempat, coba klik disini, artikel itu sangat menarik buat kamu yang lagi belajar, iya kan?
Wah, dah dulu ya, banyak hal lain yang mesti kuselesaiin, doain aja ujianku bisa lancar, hingga bisa lulus dengan nilai sempurna, thanks sudah mau baca ceritaku